Sabtu, 26 Februari 2011

atresia esophagus

            
  /  13
Referat
ATRESIA ESOFAGUS
Liza Novita (0210333)
Mayenru Dwindra (0112172)
Ranika Paramita (0311591)
Tondy Arian (0211042)
Pembimbing:
Dr. Dewi Robinar, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU KESEHATANANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2008
DAFTAR ISI
Daftar Isi..............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2
1.1 Latar Belakang...................................................................................2
1.2 Batasan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................3
1.4 Metode Penulisan...............................................................................3
BAB II FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI.....................................................4
2.1 Embriologi.........................................................................................4
2.2 Etiologi...............................................................................................5
2.3 Variasi................................................................................................6
2.4 Patofisiologi.......................................................................................6
2.5 Gambaran Klinis................................................................................7
BAB III DIAGNOSIS..........................................................................................8
3.1 Diagnosis............................................................................................8
3.2 Anomali Penyerta...............................................................................8
BAB IV PENATALAKSANAAN DAN KOMPLIKASI....................................9 4.1 Penatalaksanaan.................................................................................9 4.2 Resiko Pembedahan Dan Komplikasi................................................10 4.3 Prognosis............................................................................................10
BAB V PENUTUP...............................................................................................11 5.1 Simpulan............................................................................................11 5.2 Saran..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atresia esofagus (AE) merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal. AE dapat terjadi bersama fistula trakeoesofagus (FTE), yaitu kelainan kongenital dimana terjadi persambungan abnormal antara esofagus dengan trakea.1
AE merupakan kelaianan kongenital yang cukup sering dengan insidensi rata-rata sekitar 1 setiap 2500 hingga 3000 kelahiran hidup.1 Insidensi AE di Amerika Serikat 1 kasus setiap 3000 kelahiran hidup. Di dunia, insidensi bervariasi dari 0,4 – 3,6 per 10.000 kelahiran hidup.2 Insidensi tertinggi terdapat di Finlandia yaitu 1 kasus dalam 2500 kelahiran hidup.1
Masalah pada atresia esofagus adalah ketidakmampuan untuk menelan, makan secara normal, bahaya aspirasi termasuk karena saliva sendiri dan sekresi dari lambung.1
1.2 Batasan Masalah
Referat ini membahas mengenai embriologi, etiologi, variasi, patofisiologi, klinis, diagnosis, anomali penyerta, penatalaksanaan, resiko pembedahan, dan prognosis dari atresia esofagus.
3
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari referat ini adalah:
1. Mengerti mengenai embriologi, etiologi, variasi, patofisiologi, klinis, diagnosis, anomali penyerta, penatalaksanaan, resiko pembedahan dan komplikasi, dan prognosis dari atresia esofagus.
2. Dapat mencurigai, melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosa, dan memberi penatalaksanaan sementara untuk mencegah komplikasi, untuk selanjutnya merujuk pasien dengan atresia esofagus.
3. Menyelesaikan salah satu syarat pendidikan kepaniteraan klinik senior
di bidang Ilmu Kesehatan Anak.
1.4 Metode Penulisan
Referat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka, dengan
mengacu pada beberapa literatur.
4
BAB II
FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI ATRESIA ESOFAGUS
2.1 Embriologi
Secara umum telah diterima bahwa primordial respirasi merupakan evaginasi ventral dari lantai foregut postfaringeal pada awal gestasi minggu ke empat dan apeks paru primitif terletak pada bagian caudal evaginasi ini. Pada masa pertumbuhan cepat, trakea yang terletak di ventral berpisah dari esofagus yang terletak di dorsal. Menurut sebuah teori, trakea berpisah akibat pertumbuhan cepat longitudinal dari primordial respirasi yang menjauh dari foregut. Teori lain menyatakan bahwa trakea pada awalnya merupakan bagian dari foregut yang belum berpisah kemudian berpisah karena proses pembentukan apeks paru kearah kranial. Proses ini berhubugan dengan pola temporospatial dari genSonic
hedgehog (Shh) dan pembelahan selanjutnya. Proses pemisahan foregut
berlangsung ke arah kranial yang akan menyebabkan perpisahan trakeoesofageal. Lebih lanjut pemisahan epitel foregut ini ditandai dengan peningkatan apoptosis. Belum jelas bagaimana ekspresi gen ini menyebabkan apoptosis.3
Kebanyakan penelitian menyatakan bahwa defek primer diakibatkan tidak membelahnya foregut akibat kegagalan pertumbuhan trakea ataupun kegagalan trakea untuk berpisah dari esofagus. Menurut kedua teori ini atresia esofagus proksimal bukan merupakan malformasi primer tetapi sebagai hasil pengaturan kembali foregut proksimal. Teori kegagalan pemisahan ini menghubungkan keberadaan celah trakeoesofageal pada aresia esofagus dengan FTE. Teori lain menyatakan bahwa atresia esofagus proksimal merupakan malformasi sebagai akibat dari persambungan antara trakea dengan esofagus distal. Teori kegagalan pemisahan menyatakan bahwa FTE merupakan persambungan foregut dorsal sedangkan teori atresia primer menyatakan bahwa fistula tumbuh dari trakea menuju esofagus.3
5

Share & Embed

Recent Readcasters

Anggi Kusumawardani
Ririn Triyani
Novi Yurita Sari
Yus Minus

Add a Comment

Characters: 400

Tidak ada komentar:

Posting Komentar